Akhir.

by Rriryby

Berapa banyak hal telah kita banggakan, lalu seolah boomerang hal-hal itu menusuk rusuk kita dari belakang? Berapa banyak yang kita korbankan, kita bela dan kita jaga untuk hal-hal tak tahu diri itu? Mungkin teramat banyak, hingga kita lelah kemudian tertidur, enggan lagi memikirkan atau mengingatnya.

Kenapa kita harus menangis atas sesal ketika sebuah hubungan harus berakhir, padahal jelas kita tahu bahkan kehidupan dan dunia pun pasti akan berakhir?